Sabtu, 27 September 2014

Tugas Pengantar TIIK Muhammad Tri Buwana Zulfikar Ardi

Mekanisme Pembayaran Paypal

Ada 2 cara:
Cara 1. Anda belanja di web merchant--> pilih opsi bayar lewat paypal --> anda diarahkan ke web paypal - Masukkan data anda dan data CC di web paypal --> bayar -> anda akan diredirect kembali web merchant.
Cara 2:
Step 1: Anda membuat akun paypal --> verifikasi akun anda dengan memasukkan data CC --> masukkan uang dari CC ke akun anda (istilahnya deposit). (tidak deposit juga tidak masalah, nanti paypal akan menarik uang yang ada di CC anda sesuai dengan jumlah belanja anda).
Step 2: Belanja di web merchant --> pilih opsi bayar lewat paypal --> anda diarahkan ke web paypal - login dengan akun anda --> bayar --> anda akan diredirect kembali web merchant.


Step 1 hanya sekali saja, jika anda akan berbelanja lagi, tinggal lakukan Step 2.

Mekanisme Pembayaran Kartu Kredit
Di tiap transaksi kartu kredit, ada sejumlah pihak yang terlibat untuk memastikan seluruh proses pembayaran berlangsung lancar. Diagram berikut menjelaskan dengan gamblang, siapa melakukan apa.

Percaya tidak percaya, pembayaran dengan kartu kredit tergolong proses yang kompleks. Untuk menyederhanakan penjelasan, mari asumsikan Anda memasuki sebuah toko dan hendak berbelanja menggunakan kartu kredit.
Anda berikan kartu tersebut pada penjaga kasir, yang kemudian menggesekkannya ke mesin pembaca kartu kredit.
Mesin pembaca kartu kredit membaca garis-garis magnetik di balik kartu Anda dan mengirimkan informasi kunci (misal:  nomor kartu kredit, plafon, tanggal kadaluarsa, dan lain-lain) ke bank yang melayani pemilik toko (kita sebut saja bank toko).
Bank toko kemudian menerima informasi ini dan mengecek validitas transaksi.
Bank toko mengirimkan informasi transaksi ke perusahaan penerbit kartu kredit (misalnya, Visa, MasterCard, atau AmericanExpress).
Berikutnya, perusahaan penerbit kartu kredit akan mengontak bank Anda dan mengecek validitas kartu kredit Anda.
Setelah dikonfirmasi oleh bank Anda, penerbit kartu kredit melanjutkan informasi itu ke bank toko, yang kemudian menyetujui transaksi Anda.
Jadi Anda Usai Membayar dengan Kartu Kredit… Kini Bagaimana?
Perhatikan bahwa dalam proses di atas tidak ada “uang tunai berpindah tangan” sama sekali? Pernahkah bertanya-tanya, bagaimana toko-toko itu memperoleh uangnya setelah Anda belanja dengan kartu kredit? Apa yang terjadi di balik layar? Bagaimana Anda harus membayar belanjaan Anda? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang sekarang kita coba jawab.
Cara Kerja Kartu Kredit
Di akhir tiap periode, toko menyerahkan pada bank seluruh kuitansi transaksi (ingat kuitansi yang Anda tandatangani saat membeli sesuatu dengan kartu kredit?)
Bank kemudian membayar toko itu sesuai jumlah yang tercantum di kuitansi.
Di waktu bersamaan, bank mengirimkan tagihan pembayaran pada perusahaan penerbit kartu kredit. Perusahaan penerbit kartu kredit membayar bank, dan setelah itu mengirimkan tagihan pembayaran pada bank Anda.
Bank Anda membayar perusahaan penerbit kartu kredit, dan melanjutkan prosesnya dengan menagih Anda pembayaran sejumlah transaksi belanja Anda.
Dan begitulah cara kerja kartu kredit yang sesungguhnya!
Sumber : http://www.imoney.co.id/articles/bagaimana-cara-kerja-kartu-kredit/

Apa itu Bitcoin
Bitcoin adalah sebuah uang elektronik yang di buat pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto. Nama tersebut juga dikaitkan dengan perangkat lunak sumber terbuka yang dia rancang, dan juga menggunakan jaringan peer-ke-peer yang menghubungkan semuanya. Tidak seperti mata uang pada umumnya, bitcoin tidak tergantung dengan mempercayai penerbit utama. Bitcoin menggunakan sebuah database yang didistribusikan dan menyebar ke node-node dari sebuah jaringan P2P ke jurnal transaksi, dan menggunakan kriptografi untuk menyediakan fungsi-fungsi keamanan dasar, seperti memastikan bahwa bitcoin-bitcoin hanya dapat dihabiskan oleh orang mempunyainya, dan tidak pernah boleh dilakukan lebih dari satu kali.Desain dari Bitcoin memperbolehkan untuk kepemilikan tanpa identitas (anonymous) dan pemindahan kekayaan. Bitcoin - bitcoin dapat disimpan di komputer pribadi dalam sebuah format file wallet atau di simpan oleh sebuah servis wallet pihak ketiga, dan terlepas dari semua itu Bitcoin - bitcoin dapat di kirim lewat internet kepada siapapun yang mempunyai sebuah alamat Bitcoin. Topologi peer-to-peer bitcoin dan kurangnya administrasi tunggal membuatnya tidak mungkin untuk otoritas, pemerintahan apapun, untuk memanipulasi nilai dari bitcoin - bitcoin atau menyebabkan inflasi dengan memproduksi lebih banyak bitcoin.
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency, pertama kali di deskripsikan oleh Wei Dai pada tahun 1998 dalam milis cypherpunks.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bitcoin
Setujukah dengan menggunakan bitcoin ?
Tidak setuju, karena :
1.      hanya orang yang mengerti teknologi saja yang bisa menggunakan bitcoin
2.      bitcoin tidak diasuransikan
3.      bitcoin hanya bisa digunakan pada toko-toko tertentu saja
4.      bitcoin berpotensi hilang jika komputer terserang virus atau terjadi perncurian password
5.      bitcoin adalah mata uang yang tidak tercatat atau terkontrol oleh lembaga yang berwenang
efek bitcoin terhadap perekonomian
CEO Bitcoin Indonesia Oscar Darmawan mengaku ada beberapa dampak positif dari Bitcoin. Pertama adalah penerimaan pajak. Pemerintah bisa membuat aturan terlebih dahulu pengenaan pajak secara terpisah untnuk transaksi Bitcoin seperti Singapura. Kemudian dampak positif selanjutnya adalah penambahan devisa. Sebab menurutnya, bila aturan berhasil dirampungkan dengan cermat maka akan dapat menarik investasi masuk ke dalam negeri.
"Kalau misalnya Bitcoin dilegalkan di Indonesia, kalau didukung BI, Dirjen pajak, Kemenkominfo mendukung, kita akan menjadi negara yang cukup terkenal di luar negeri. Sebagai yang populasinya besar, kalau ini dilegalkan, saya bisa membayangkan investor luar egeri untuk membawa dolarnya masuk ke Indonesia bertransaksi Bitcoin," jelasnya.


Sumber : http://finance.detik.com/read/2014/01/22/004415/2474202/5/apa-untungnya-jika-bitcoin-legal-di-indonesia




0 komentar:

Posting Komentar